sreek sreek,,,
woi woi,,
hei tolong lah aku pegangin ini,,
eh ambilkan itu woi,,
aku gak tau mau buat apa,,
ini kayak mana aku bingung,,!!
itu lah omongan-omongan orang yang ada dihalaman perlombaan,,
membisingkan dan tepatnya seperti tukang tapi ada dipasar.
ayoo semangat mitha ciwa hafizah, jangan loyo, itu lah ucapan dari guru kami, bermutu dan yaa gitu lah,,
dilihat dari semua kelompok yang ada cuma kelompok kami yang diam gak banyak bicara, kan anak kalem-kalem, kalau anak kalem emang kayak gitu ributnya belakangan udah mau dekat penghabisan waktu.
ciwa yang sbuk dengan tulisannya hafizah yang sibuk menggunting kainnya mitha yang sibuk merangkain, semuanya sibuk sama pekerjaan masing-masing, tiba-tiba " woi geblong pegangin ini!! " ternyata kelompok sebelah mereka ternyata sama seperti kami kelompoknya cewek semua,tapi masa gitu yang namanya kelompok ngebentak-bentak, coba kalau aku yang jadi jurinya kekompakan itu aku masukin nilai, aku kurangi nilai mereka itu, setelah memperhatikan mereka kami kembali kepekerjaan masing-masing, mitha yang sibuk menusuk jarum ke satelitnya tapi rada kesusahan, ya gimana gak susah jarumnya tumpul semua bolak-balik nyucuk tangan, tapi pantaslah sama harganya, tapi gak bisa gitu jugalah berarti semakin mahal jarumnya semakin tajam, kan yang ada semakin mahal jarumnya semakin banyak.
tapi tapi tapi itu gak penting.
kami ngeliatin semua orang-orang yang ada disana tapi cuma satu kelompok yang kami kenal yang ada disebelah kami, kalau gak salah pas mading fisika juga ketemu, mungkin temen-temen yang lain masih ingat sama orang yang rada rempong yang nanyain "ini jalan kemana?" nah ternyata itu ikutan juga, mitha dan hafizah sibuk ngerjain kerjaannya, tapi ciwa malah diajak kenalan sama orang yang ada dilempok itu seperti biasa pasti dia bilang "ciiiwaa" raut muka seperti anak burung minta makan, mulutnya kebuka. :p sekali dua kali ciwa ketemu sama orang itu ketiga kalinya jodoh. :D
yaa gitulah seterusnya...
setelahnya selesai semua akhirnya kami pun pulang kesekolah lagi, kami minta sama si bapak supir lewat tempat perlombaan tadi mau ngeliat mading kami masing tegak atau udah rempong, tapi aku ngeliat kemading itu ada orang yang ngeliatinnya, tapi aneh gayanya, mukanya hampir nempel ke mading kami, bener-bener melongor orang itu, segitu kacilnya tulisan kami atau segitu butanya dia, perasaan kami tulisan kami pakai bahasa inggris yang ada didunia ini bukan pakai bahasa yang lain nya tapi kenapa tu makhluk ngeliatinnya begitu kali, itu momen terlangkah bukan terlangkah juga tapi terlongor, tapi setidaknya ada yang ngeliatlah, ngerti gak ngerti dia aku rasa dia ngerti,
semoga terpilih, lebih baik berharap dari pada tidak sama sekali sama saja tidak menghargai kerja kita sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar